Selasa, 26 Juni 2012

Stamina Prima Di Usia Senja

            Usia senja tak bisa dihindari oleh setiap orang. Yang membedakan ada orang yang memasuki usia senja dalam kondisi sakit-sakitan, dan ada pula yang tetap bugar dan jarang sakit. Nah tentu setiap orang maunya tetap bugar di usia senja dong? Syukur-syukur diusia tetap produktif dan dapat menikmati aktifitas seksual dengan stamina terjaga, meski disisi lain mengalami proses andropouse, caranya?
            Ketika pasangan anda mulai menginjak usia 40 tahun atau lebih, gejala andropouse (berhentinya proses fisiologis kaum pria) akan mulai mengintainya. Seperti apa saja gejala dan benarkah pil biru dapat mengatasi andropouse? jika menjelang memasuki usia senja perempuan akan mengalami menopouse, maka pria akan mengalami andropouse diusia ini.
           Sayangnya gejala-gejala andropouse tidak sejelas menopouse yang bisa terlihat secara fisik, yaitu berhentinya siklus menstruasi. Nah agar tidak salah kaprah Dr Anita Gunawan MS.Sp.And seorang ahli andrologi yamh praktik di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) akan memberikan penjelasannya mengenai Andropouse, sekaligus cara mengatasinya.
Andropouse mulai dikenal didunia kedokteran pada tahun 1940-an. Kata andropouse diambil dri bahasa Yunani, yaitu Andro yang berarti pria dan pause yang artinya penghentian. Jadi andropause bisa diartikan sebagai berhentinya proses fisiologis pada pria. Menurut Anita, andropause merupakan proses alami yang terjadi seiring bertambahnya usia pada pria.
           Didunia kedokteran, istilah andropause juga dikenal dengan nama Partial Androgen Deficiency In Aging Male (PADAM). Gejala PADAM ini terjadi ketika produksi hormon testosteron, growth hormone, dan hormon melantoninmenurun, sementara hormon prolaktin meningkat. Perubahan kadar hormon ini mengakibatkan terjadinya andropause yang ditandai oleh perubahan yang dapat terlihat secara fisik. Misalnya tubuh terasa panas,berkeringat terus-menerus, mudah lelah, insomnia, gelisah, dan timbul rasa takut.
             emosi bisa labil dan moody yang tanpa disadari orang tersebut. oleh karena itu biasanya pria yang tengah mengalami andropause ini mudah tersinggung.
Suasana hati yang berubah ini, biasanya membuat pria menjadi kehilangan rasa bpercaya diri, penurunan motivasi, hingga deperesi. Gejala-gejala yang lain dari androgen juga bisa menyerang vitalitas pria seperti berkurangnya tenaga, menurunnya kekuatan dan massa otot, penumpukan lemak, kehilangan rambut tumbuh, hingga osteoporosis.
            Akan tetapi, gejala-gejala diatas jarang sekali disadarikaum pria yang ternyata dirinya sudah terkena andropause.
            Menurunnya libido dan disfungsi ereksi adalah beberapa contoh gangguan fungsi seksual yang disebabkan menurunnya kadar testosteron dibawah angka normal. Wajar saja jika gangguan semacam ini dapat membangunkan pria dari tidurnya, karena bagaimanapunmasalah seks merupakan hal penting bagi pria.
gejala puber kedua bisa juga merukan gejala andropause karena adanya perubahan tingkah laku karena pria ingin menunjukkan dirinya masih gagah perkasa atau jantan.
Selain itu oleh karena gejala-gejalanya terjadi secara perlahan dan tidak sekaligus, pria sering terlambat menyadari jika andropause sudah mengintainya. Apalagi usia diatas 40 tahun pada umumnya pria sedang berada dalam tahap pencapaian target dan peningkatan kualitas dalam hidupnya. Hal ini menjadikan pria jadi kebingungan untuk membedakan, perubahan yang terjadi pada tubuhnya bukan hanya dipengaruhi kondisi eksternal tetapi juga berasal dari dalam tubuhnya juga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar